Lesson 1 : Stella Jeruk Masih Lebih Baik Dari Stella Durian

Yo! Perkenalkan namaku Stella Atmaraya, singkatnya kalian bebas mau memanggilku apa saja, Stella, Atma ataupun Raya. Asalkan jangan memanggilku Stella jeruk karena konotasinya sekarang udah nggak baik lagi semenjak orang-orang suka mual karenanya.

Padahal kalau dipikir-pikir, apa salahnya dengan Stella jeruk? Benda ini harum, wangi, indah berseri dan yang paling penting benda ini bukan berwarna hijau. Kenapa paling penting? Yah setidaknya Stella jeruk nggak akan menjadi bahan tertawaan salah satu ikan budak korporat dari Bikini Bottom.

Aku rasa daripada harus menyalahkan Stella jeruk, kenapa orang-orang yang suka mual ini tidak berkaca ke diri sendiri kalau diri mereka ada sedikit bug ataupun skill issue dalam menghadapi wanginya Stella jeruk. Dan juga seharusnya mereka bersyukur perusahaan perusahaan PT Megasari Makmur tidak pernah kepikiran membuat Stella durian. Kalau beneran ada, gak kebayang tingkat kecelakaan meningkat hanya karena Stella berbungkus warna hijau. Lihat! Lagi-lagi apa? Warna hijau! Ah, ini kenapa malah bahas Stella. Harusnya ini jadi perkenalanku, bukan Stella jeruk ataupun Stella durian.

Ehem! Perkenalkan sekali lagi, namaku Stella Atmaraya, sering dipanggil Stella. Umur 22 tahun, seorang mahasiswa baru (semester delapan) di salah satu universitas di kota Banjarbaru dan aku seorang penyihir. Penyihir?! Yap, kalian tidak salah dengar, aku seorang penyihir dan kalau kalian macam-macam denganku bakal kusihir jadi kodok atau gak Stella jeruk. 

Bercanda, hehe. Aku bukanlah penyihir berkacamata yang tinggal di asrama sihir dan memiliki tujuan mengalahkan villain berhidung minim. Aku juga bukanlah penyihir yang suka kerasukan sehabis makan jari terkutuk apalagi penyihir berwajah penuh bentol kayak bekas gigitan nyamuk, amit-amit jabang bayi deh. Aku cuman penyihir yang baru saja lulus tes sertifikasi penyihir. Sumpah, beneran! Kalian gak salah denger kok. Aku juga nggak tahu pasti kenapa di negeri ini harus ada tes untuk mendapatkan sertifikasi penyihir, tapi katanya sih karena dahulu pekerjaan dukun menjamur di mana-mana. Masalahnya banyak banget dukun kw super yang memanfaatkan hal ini buat menipu orang lain, karenanya banyak yang beranggapan kalau penyihir itu hoax banget. Kasihan loh, kerjaan dukun aja hitungannya bisa dibilang kerjaan freelance, malah banya oknum yang bikin kerjaannya malah jadi gak trusted dan penuh review bintang satu. Sekarang bagi penyihir yang nggak tersertifikasi oleh negara bakal kena hukuman, kayak membersihkan taman tanpa upah atau nggak mengatur cuaca biar tetap kondusif (walaupun yang namanya cuaca bener-bener random banget buat diatur oleh kekuatan manusia). 

Ah, lagi-lagi aku malah ngobrolin hal lain lagi. Ya sudahlah, lagipula ini hanyalah sebuah permulaan dari perjalananku menjadi seorang kaisar sihir! Eh....

Note: Ini merupakan cerita bersambung tulisanku yang bakal sering upload di dua platform yaitu di Wattpad dan Blog ini, jadi bagi yang bingung aku nulis apa mohon maaf wkwkwk. Bagi yang pengen baca kelanjutannya bisa cari aja tag/label Catatan Perkuliahan Nona Stella.


16/03/2024

Comments

Yang Lagi Rame