Review Boku ga Aishita subete no Kimi e & Kimi o Aishita Hitori no Boku e : Sumpah Ribet Banget Bikin Ini Review!

Assalamu'alaikum minna-san, konnichiwa! Wokeh balik lagi bersama dengan seorang prokrastinator ulung berkedok blogger. Butuh waktu hampir satu tahun buat aku untuk melanjutkan niat untuk menulis review ini. Lama? Tenang saja, masih banyak kok tulisanku yang mandek, bahkan paling lama sampai lima-tujuh tahun lamanya wkwk. Ah sudahlah, nggak penting buat ngebahas kemalasanku di sini. Kali ini aku bakal nge-review anime yang lumayan ribet dan agak kompleks buat dinikmati. Kenapa? kok bisa ribet? kok bisa agak kompleks bang Sya? Ada tiga alasannya untuk menjawab pertanyaan kalian. Pertama anime ini terdiri dari dua buah anime (bagian) wajib kalian tonton untuk memahami keseluruhan ceritanya.

Kedua, dikarenakan animenya terdiri dua bagian, yaitu Kimi o Aishita Hitori no Boku e dan Boku ga Aishita  subete no Kimi e (seterusnya akan kutulis KimiAi dan BokuAi untuk kemudahan), di sini kalian disuruh untuk memilih ingin menonton dari yang mana terlebih dahulu, KimiAi ke BokuAi ataupun sebaliknya.

Yang ketiga, setelah kalian memilih salah satu urutan untuk ditonton, maka kalian hanya bisa mendapatkan satu cinema experience secara matang dari urutan yang kalian pilih. Sedangkan untuk urutan satunya lagi yang nggak kalian ambil, kalian kurang bisa menikmatinya secara matang dan utuh (karena sudah tahu alur ceritanya, kecuali kalian punya ingatan jangka pendek sehingga tidak jadi masalah menonton kedua buah urutan tadi).

Judul Anime : Boku ga Aishita subete no Kimi e (To Every You I’ve Loved Before)
Tipe Anime 
: Film (Movie)
Tayang : 07 Oktober 2022
Anime Musim : Fall
Episode : 1
Jam Tayang : -
Produser : Denstu
Studio : Bakken Record
Source : Novel
Genre : Romance, Sci-Fi
Rating : PG-13
Durasi : 1 Jam 42 Menit
Rating Anilist : 73% / 100% (per tanggal 17 April 2024)
Rating My Anime List : 7.48 / 10.0 (per tanggal 17 April 2024)

Sebuah dunia di mana orang-orang secara rutin berpindah-pindah antara dunia paralel yang sedikit berbeda...

Koyomi Takasaki, yang tinggal bersama ibunya setelah orang tuanya bercerai, mendaftar di sekolah persiapan universitas setempat. Karena suasananya terkonsentrasi pada studi dan kecanggungan sosialnya, Koyomi tidak dapat berteman. Suatu hari, dia tiba-tiba didekati oleh teman sekelasnya Kazune Takigawa, yang memberitahunya bahwa dia telah melakukan perjalanan dari dunia ke-85 dimana dia dan Koyomi adalah sepasang kekasih.

Judul Anime : Kimi o Aishita Hitori no Boku e (To Me, The One Who Loved You)
Tipe Anime 
: Film (Movie)
Tayang : 07 Oktober 2022
Anime Musim : Fall
Episode : 1
Jam Tayang : -
Produser : Denstu
Studio : TMS Entertainment
Source : Novel
Genre : Romance, Sci-Fi
Rating : PG-13
Durasi : 1 Jam 38 Menit
Rating Anilist : 72% / 100% (per tanggal 17 April  2024)
Rating My Anime List : 7.41 / 10.0 (per tanggal 17 April 2024)

Dengan perceraian orang tuanya, Koyomi Hidaka yang berusia tujuh tahun membuat keputusan penting untuk tinggal bersama ayahnya. Sebagai seorang peneliti di Institut Sains Virtual Jepang, ayah Koyomi terlibat dalam penyelidikan fenomena dunia paralel. Melalui pekerjaan ayahnya, bocah muda ini bertemu dengan Shiori Satou, putri seorang peneliti yang juga bercerai. Seiring berjalannya waktu, keduanya menjadi teman dekat dan menghabiskan sebagian besar masa kecil mereka bersama.

Seiring dengan Koyomi dan Shiori semakin dekat selama bertahun-tahun, keduanya bermaksud untuk menikah di masa depan. Namun, rencana mereka terhenti ketika orang tua mereka memutuskan untuk menikahi satu sama lain. Sekarang, takdir mengharuskan mereka menjadi saudara tiri, namun keduanya menolak menerima realitas baru mereka. Dengan menggunakan penelitian orang tua mereka, Koyomi dan Shiori melarikan diri ke dunia paralel untuk memulai hidup baru bersama, hanya untuk menghadapi konsekuensi yang akan mengancam masa depan yang mereka upayakan.

Sumber : Anilist dan My Anime List

Cerita : 8.4/10

Untuk dari segi cerita, anime ini bagaikan sayur tanpa garam, kalau kamu cuman nonton salah satunya aja kayak ada yang kurang, berasa gak lengkap dan kurang komplit aja. Kedua anime ini bener-bener saling berkessatuan yang menurutku gak worth it rasanya kalau ditonton nggak dalam sekali duduk. Nah, salah satu keunggulan dari anime ini adalah kalian bebas nonton mau yang mana aja didahuluin, mau dari Boku Ai ke Kimi Ai ataupun Kimi Ai ke Boku Ai, karena nggak bakal mempengaruhi jalan cerita ataupun memberikan akhir dan konklusi yang berbeda. Justru urutan kalian nonton ini anime mempengaruhi suasana, perasaan dan pembawaan cerita. Nah karena aku nontonnya dibantu sama "Admin T" aku dan kami menonton dengan urutan rute yang berbeda, jadi aku bakal ngejelasin gimana perasaan kami menontonnya.

Koyomi dan Shiori

Dimulai dari rute cerita Boku Ai ke Kimi Ai itu berasa kayak alur cerita anime romance dengan alur linear (walau anime sendiri mengandung semacam time travel dan dunia paralel). Berasa luwes aja gitu, kita disuguhkan cerita anime romance yang runtut beserta problematikanya. Alur yang disuguhkan memiliki rasa romansa yang kental dan normal saja rasanya, menceritakan kisah percintaan Koyomi dengan Kazune dan problem yang disuguhkan tidak seberat di film Kimi Ai, sehingga berasa anteng-anteng aja. Sedangkan menurut "Admin T" rute Kimi Ai ke Boku Ai menyuguhkan suasana sains fiksi yang lumayan kental rasanya, karena di anime Kimi Ai problem yang disuguhkan lebih dominan ke masalah sains fiksi bagaimana si Koyomi menyelamatkan Shiori dari konsekuensi perbuatan ceroboh mereka, belum lagi di awal-awal film sudah banyak disuguhkan dengan istilah-istilah sains yang agak ngejlimet. Dan menurutnya, rute dari Kimi Ai ke Boku Ai itu sebenarnya udah khatam cukup di film Kimi Ai, sedangkan film Boku Ai itu kayak pelengkap dan pengisi ruang rumpang dalam film Kimi Ai.

Jadi, kesimpulan yang kami dapat setelah pertukaran pendapat yang cukup panjang, memutuskan kalau kalian ingin menikmati film ini dari pondasi hingga atap grand finale, paling pas kalian menontonnya dari rute Boku Ai ke Kimi Ai. Namun, kalau kalian yang suka langsung to the point ke inti masalah atau alur utama, rute Kimi Ai ke Boku Ai sangat rekomendasi. Yah, mau rute manapun semuanya bagus, aku yakin seandainya aku nonton dari Kimi Ai ke Boku Ai pun pasti bakal tetap jatuh cinta dengan kedua film ini wkwkwk. Dari aku dan "Admin T" sih overall kedua film ini mendapat nilai 8.4 dari 10. Oh iya, satu hal yang paling penting dari film ini adalah tisu, sebaiknya kalian sediakan tisu sebelum menonton kedua film ini entah dari rute BokuAiKimiAi atau KimiAiBokuAi.

Grafis dan Animasi : 8.3/10

Ngomongin soal grafisnya sih, aku bakal ngasih tahu terlebih dahulu kalau kedua anime ini diproduksi oleh dua studio yang berbeda. Untuk anime Boku Ai diproduksi oleh Bakken Record. Mungkin namanya kedengeran asing di telinga kita, yah maklum karena ini studio ini masih terbilang baru dan baru seumur jagung. Sedangkan untuk anime Kimi Ai diproduksi oleh studio sepuh TMS Entertainment, kalau kalian yang ngaku-ngaku si paling anime sampai gak tahu sama studio ini sih kurasa cukup keterlaluan karena udah banyak banget nama beken yang udah diproduksi oleh ini studio, mulai dari Fruit Basket, Detective Conan, Dr. Stone, Re:Life dan masih banyak lagi. Aku lihat di My Anime List, mereka udah membuat 400 judul, berbanding terbalik sama si Bekken yang baru 6 judul anime.

Adegan lamaran Koyomi ke Kazune by TMS

Karena diproduksi oleh studio yang berbeda, maka sudah jelas hasil grafis dan animasnya juga berbeda, walaupun begitu perubahan ini nggak terlalu berpengaruh, karena keduanya digarap dengan baik. Tapi yah, hanya karena ini movie, jangan kalian pikir kedua anime ini punya grafis macam film Makoto Shinkai atau Violet Evergarden. Yah grafis dan animasinya standar anime movie lah. 

Bandingin aja sama yang di atas, kelihatan kok perbedaan grafisnya

Karakter : 8.1/10

Suka! Aku suka banget sama kedua heroine wkwkwkwkwkwk. Baik Shiori ataupun Kazune punya pesonanya tersendiri. Apalagi Kazune versi emak-emak short hair, beh chef kiss atuh wkwkwk. Yah selain itu aku suka banget dengan perkembangan karakter masing-masing tokoh. Karena kita seakan melihat satu tokoh seperti dua orang yang berbeda karena konsep dari kedua anime ini, yaitu dunia paralel. Hal ini membuatku berpikiran liar, bagaimana dengan diriku di dunia paralel. Apakaha menjadi orang yang lebih rajin, sukses dan super jenius atau malah kebalikannya, atau malah sama aja tapi mungkin ada beberapa variabel yang membedakan. 

Short Hair Supremacy

Untuk bagian karakter ini jujur saja aku juga bingung ingin mereviewnya kayak gimana, karena aku menonton dua film jadi kepribadian dua karakter di dua film saling tumpang tindih. Karena karakter di dua film ini menghadapi konflik yang sangat jauh berbeda. Kata "Admin T" sih karakter Takasaki Koyomi (dari dunia Kimi Ai) merupakan seorang yang jenius, namun sadboi parah sepanjang film. Hal ini wajar karena Koyomi lah kecelakaan Shiori terjadi. Sedangkan untuk Shiori ini tugasnya di film inj sebagai pemantik konflik, seandainya Koyomi tidak bertemu Shiori (Timeline Boku Ai) atau mungkin Shiori tidak pernah ada, mungkin Koyomi gak bakal nge-sadboi. Untuk Kazune tugasnya sebagai pemberi solusi. Kebaikan Kazune bak Ibu Peri sampai rela ngebantuin Koyomi sampai butut dan mengikhlaskan belahan hatinya jiwanya menghilang entah kemana bersama Shiori (aku gak tahu ini benar atau tidak, tapi di film Kimi Ai sepertinya Kazune juga jatuh cinta dengan Koyomi. Namun gak kesampean karena si Koyomi masih nge-sadboi sampai akhir).  

Jujur saja, aku sempat berselisih dengan "Admin T" soal heroine mana yang paling sedih, apakah Kazune yang harus mengikhlaskan Koyomi bersmaa Shiori ataupun Shiori yang harus mengikhlaskan Koyomi bersama Kazune. Namun, pada akhirnya kami satu pendapat kalau Koyomi (Timeline Kimi Ai) dan Shiori merupakan karakter paling menderita di dua seri ini karena memang tidak akan ditakdirkan bersama di dunia paralel manapun (entahlah, sepertinya endingnya berkata lain, jadi tonton saja dan simpulkan sendiri dan jangan lupa komen di sini pendapat kalian). 

Jangan sampe kalian mikir ini anime Hyouka wkwk
Suara : 8.5/10

Shion dari Saucy Dog, sumpah ini lagu bener-bener nge-boost review bagian ini. Bukan tanpa alasan, karena seiyyu-nya jujur saja agak kaku ngebawain karakternya. Yah, aku memaklumi karena ketiga seiyyu untuk tiga tokoh sentral di film anime ini merupakan seiyyu muda dan masih minim pengalaman (kalian bisa cek di MAL). Tapi karena ini juga kadang ada di beberapa adegan yang seharusnya bisa ber-impact malah jadi kayak kopong aja gitu, tapi secara overall sebagai seiyyu baru udah bagus juga menurutku, mungkin sekitar 7 atau 8 kalau harus dinilai performanya (aku berharap seiyyu Shiori bisa terus berkembang karena voice-nya jujur menurutku yang paling mencolok diantara mereka bertiga. 

Best Coupel Fix mah ini

Balik lagi, ke lagu-lagu di animenya yang menurutku bener-bener ah ah ah, bener-bener pas banget diletakinnya. Terutama lagu Shion, aku yakin kalian mungkin bakal nangis karena bener-bener berimpact banget dan suasananya pas banget. Aku rasa TMS Entertainment menggunakan pengalamannya yang banyak untuk adegan dan timing ini buat nyetelin ini lagu wkwkwk. 

Yah secara keseluruhan dengan menambah dan membagi keempat segmen review di atas, aku memberikan nilai 8.325 dari 10. Jujur aja menurutku ini masih terlalu tinggi sih, aku pengennya ngasih angka 8.0 atau 8.1 tapi yah mau bagaimana lagikan hasilnya segitu dan juga karena ini gabungan review dari dua animenya sekaligus aku pikir ya sudahlahkan. Karena kedua animenya punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing dan juga saling melengkapi, orang mana yang nonton anime ini cuman satu timeline-kan? Wkwkwk.  

Ahhh tiap kali persimpangan ini pasti sedih

Sedikit cuap-cuap dari "Admin T" (ini gak ada aku rubah sama sekali karena poinnya ngena banget) :

Kimi wo Aishita Hitori no Boku e seperti mewakili cinta pertama di masa kecil vs cinta sejati di usia dewasa. Waktu kecil kita pasti pernah menyukai seseorang, yang dengan polosnya kita ajak menikah seolah hidup akan bahagia selalu.

Cinta masa kecil itu murni, indah, bodoh, sekaligus menyakitkan. Karena kita tidak punya kemampuan untuk meraih/mempertahankannya akibat minim pengalaman. Jarang ada cinta pertama masa kecil berakhir sampai dewasa.

Cinta masa kecil yang tidak mengenal pangkat, status, kekayaan, dan kepintaran. Karenanya ia terkesan rapuh dan manis dikenang.

Berbeda dengan cinta yang muncul saat dewasa. Ia cinta yang ada karena kalkulasi. Kita menilai seseorang dari penampilan, status, hubungan sosial, dan lain-lain. Banyak macam kriteria. Hal tersebut untuk menyaring kandidat terbaik menjadi teman hidup. Karena cinta itu selamanya, dan selamanya adalah waktu yang lama untuk diarungi tanpa persiapan.

Shiori menggambarkan cinta masa kecil yang rapuh dan hanya terkesan indah-indah saja. Karena itu ia selalu dikenang. Sementara Kazune mewakili cinta dewasa, cinta yang tumbuh karena timbal balik selama menjadi rekanan di laboratorium. Kazune tahu hanya Koyomi yang bisa mengimbanginya di ilmu virtual paralel, pun di kehidupan nyata sebagai sepasang manusia satu frekuensi. Kejeniusan mereka berbuah baik bagi kemajuan teknologi.

Pada akhirnya, cinta adalah cinta. Selama kita menerima ia baik masa lalu dan masa depannya, kita sudah mencintainya.

Ah kfn yah kfn yah

Ya aku rasa cukup sampai di sini review anime yang nunggak berbulan-bulan ini, kalau ada kekurangan aku mohon maaf karena kami hanyalah manusia yang tidak luput salah dan khilaf. Oh ya, kalau kalian punya opini lain dengan anime ini, monggo disampaikan di kolom komen ya, aman semua komen kalian pasti dibaca oleh aku yang ganteng ini wkwkwk, canda. Akhirul kata wassalamu'alaikum dan n salam dunia paralel.

Khusus kali ini gak pakai Mr. Bean dulu wkwkwk

Comments

Yang Lagi Rame