Kisah Amalan Calon Ahli Surga



Assalamu'alaikum warahmtullahiwabarakatuh~
Hai gaes, welcome back to my blog. Gimana kabarnya nih? baik? ya so pasti baik dong, hehehehe. OK, kali ini mimin mau update blog again nih, mumpung nggak ada kerjaan pada malam minggu edisi kali ini (bilang aja nggak ada yang ngajak jalan :'). Ya enggak usah berbasa-basi lagi, kita langsung saja ke T~~~ K~~~ P~~~!


"Akan datang di majelis kalian salah seorang ahli surga," kata Rasul kepada para sahabat. Mereka bingung dan saling bertanya, siapa gerangan orang yang dimaksud. Tidak lama kemudian datanglah seorang lelaki Anshar. Air wudhu masih menetes dari sela-sela janggutnya.
Karena rasa penasaran, Abdullah bin Amr pun bertekad untuk mengikuti amalan orang tersebut. Dengan berbagai macam cara, akhirnya ia pun diizinkan menginap di tempat tinggak lelaki Anshar tersebut. Selama tiga hari tiga malam ia bermalam di rumah calon penghuni surga tersebut.
Akan tetapi, selama itu Abdullah bin Amr tidak menemukan keistimewaan pada diri lelaki Anshar tersebut. Tak ada ibadah khusus atau bisa dibilang spesial yang mencolok ia lakukan. Ia beribadah sebagaiman para sahabat lain beribadah, tak melebihi mereka. Akhirnya Abdullah bin Amr memutuskan untuk pulang.
Saat berpamitan kepada tuan rumah, Abdullah bin Amr menyampaikan kabar gembira yang pernah Rasullulah sampaikan tentang lelaki itu. Ia juga penasaran sekalian menanyakan apakah mungkin ada amalan lain yang dirinya sembunyikan.
"Aku tidak memiliki amalan khusus selain ibadah yang telah engkau saksikan," kata lelaki Anshar itu sambil tersenyum. "Aku shalat seperti sahabat lain shalat. Aku menaati perintah Allah sebagaimana engkau menaati-Nya."
"Rasul jelas menunjukmu sebagai calon ahli surga," ujar Abdullah. "Ada yang engkau sembunyikan barangkali?"
Lelaki itu terdiam. Melihat kesungguhan Abdullah bin Amr dalam mengungkapkan rasa penasrannya, lelaki itu merenungkan sesuatu. "Satu hal mungkin yang tak pernah kuperlihatkan kepada orang lain," kata lelaki itu.
"Aku bisa dipercaya, bila engkau ingin menyimpan rahasia itu," kata Abdullah.
Lelaki itu tersenyum. Sebagaimana ajaran yang dipesankan Rasulullah SAW, lelaki itu berharap seluruh kaum muslimin bisa mengamalkannya.
"Aku tidak pernah merasa iri kepada siapa pun yang telah diberi nikmat oleh Allah," kata lelaki itu. "Setiap malam, ketika hendak tidur, dalam hatiku tak ada rasa dengki kepada siapa pun."
Abdullah bin Amr pun terdiam. Pantas saja Rasulullah SAW menyematkan derajat ahli surga kepada lelaki Anshar itu, pikirnya.

Assalamu'alaikum wwarahmatullahiwabarakatuh

Comments

Yang Lagi Rame