Review Violet Evergarden



Assalamu'alaikum minna-san~
Ok, akhirnya! Setelah tiga tahun vakum dan akhirnya hari ini, konten review anime its back!!! Dan mungkin untuk seterusnya bakal lanjut, karena selama tiga tahun lumayan banyak anime yang kunikmati. Yah, karena review-review semalam ancur-adul bahkan tak tertata sama sekali apa yang dibahas. Jadi ada beberapa review yang kurombak habis-habisan (faktanya hampir semuanya). Oh iya, jujur mimin sempat drop loh nonton ini anime pas awal-awal penayangannya 2018 lalu, why? alasannya sama dengan mereka-mereka yang juga nge-drop, yaitu bosan, it's true, 3 episode awal anime ini mungkin agak membosankan, tapi jangan salah, itu hanyalah prolog dari awal kisah menakjubkan. Bukankah Gintama butuh berpuluh-puluh episode yang garing sebelum diakui sebagai anime dengan komedi paling wah?

Kembali ke pembahasan, sebelumnya mimin akan memperingatkan kalau review ini agak sedikitnya mengandung spoiler. Jadi bagi kalian yang tahan banting sama yang namanya spoiler, maka dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan. Harap pasang sabuk pengaman dan tidak ribut selama perjalanan, ok let's go!

UwU

Sc : MAL

Tayang : 11 Januari 2018 - 05 April 2018
Anime Musim : Winter 2018
Episode : 13
Jam Tayang : Kamis, 00.00 (JST)
Producers : Lantis, Pony Canyon, Rakuonsha, ABC Animation
Studio : KyoAni (Kyoto Animation)
Genre : Slice of Life, Drama, Fantasy
Rating : PG -13

Anime ini menceritakan kisah seorang gadis bernama Violet yang besar dan tumbuh di lingkungan peperangan. Ia tumbuh dan dibesarkan sebagai alat untuk membunuh siapa saja yang menjadi lawannya di medan perang (bisa diartikan sebagai mesin pembunuh). Selepas peperangan, ia mendapatkan sebuah luka yang sangat parah. Violet kehilangan kedua tangannya di medan perang setelah berusaha mati-matian melindungi orang yang telah menyelamatkannya dari belenggu 'alat perang', Gilbert Bougainvillea (Asli susah banget nulis ni nama wkwkwk). Namun, ia gagal menyelematkan Gilbert di perang yang mengakhiri konflik perang di benuanya (mimin masih penasaran sama benuanya ini loh, dari nama-nama orang-orang yang terdapat di anime ini sih kayaknya mengambil referensi Jerman, tapi entahlah itu gak penting-penting amat). Kegagalannya itu tidak hanya menyebabkan luka di tangan. Namun, juga di hati Violet yang sebelum terpisah dari Gilbert, ia sempat mengucapkan kata-kata terakhirnya, sebuah kata yang tak dapat dipahami Violet yang masih mengenal jelas apa itu perasaan. 




Setelah terbangun komanya,ia melanjutkan hidup dengan tangan yang terpaksa digantikan dengan tangan mekanik dari logam Adamantium (setelah searching tadi, ternyata logam Adamantium ini logam yang dipakai oleh Wolverine juga. Pantas ae mimin serasa gak asing sama namanya. Bayangkan Violet masuk MCU dan menuliskan surat untuk Thor, ya bayangin aja dulu wkwkwk). Ia pun diadopsi oleh keluarga Evergarden (sempat terjadi konflik karena egonya yang ingin sekali ketemu Gilbert, tanpa tahu kalau Gilbert udah ...). Dan setelahnya ia pun bekerja di CH Postal Service, sebuah kantor pos swasta yang ditukangi oleh mantan kolonel sekaligus teman baik Gilbert, Claudia Hodgins (Asli mimin baru tau nama panjangnya setelah cari referensi buat nulis ini review). Di sini ia yang awalnya bertugas sebagai pengantar surat pun tertarik dengan pekerjaan bernama Auto Memories Doll. Sebuah pekerjaan penulis bayangan atau boneka (?) yang bekerja dengan cara mencurahkan isi hati perasaan klien ke dalam sebuah surat. Hal itu yang membuat Violet tertarik, karena ia ingin memahami makna dari kata yang diucapkan Gilbert. Aishiteru, aku cinta kamu. Yap, kata makna dari kata cintalah yang dicari-cari oleh Violet.

Cerita : 9.5/10

Mencari makna dari kata cinta, inilah yang bikin Violet benar-benar menarik dari episode pertama. Keinginan tahunya akan arti dari kata cinta membuatnya ia tertarik dengan pekerjaan Auto Memories Doll yang menurut mimin pekerjaannya unik sekaligus menarik banget juga bagi mimin yang kebetulan juga suka menulis. Ketertarikannya itu membawanya ke petualangan pergi ke berbagai macam tempat, ke berbagai macam watak dan sifat seseorang dan ke berbagai macam jenis-jenis cinta. Kalau cinta itu nggak melulu soal gombal-menggombal antar sepasang kekasih, namun juga keorang yang paling dekat dengan diri kita, yaitu keluarga. Seperti ayah, ibu, kakak, adik bahkan anak kita sendiri.

Kondisi setelah perang yang benar-benar membuat pekerjaan kayak gini benar-benar dibutuhkan sebagai sarana penghantar cinta dan asa kepada mereka yang sudah pergi benar-benar keren menurut mimin. Jujur tak terpikir bagi mimin membuat kisah seseorang menulis surat untuk menyampaikan isi hatinya, namun tulisan itu diserahkan ke pekerjaan Auto Memories Doll (next, bakal kutulis boneka kenangan aja ya wkwkwk). Ceritanya mungkin agak sedikit mainstream mendatangi satu persatu klien yang ada ke rumahnya, tapi yang bikin nilai plus banget buat anime Violet Evergarden ini pelajaran hidup buat kita. Pelajaran bahwa setiap orang punya cerita yang berbeda, kita tidak bisa menyamaratakan cara penyelesaian suatu masalah ke orang lain, karena bisa saja hal itu tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh tersebut dan hanya malah memperburuk keadaan. Dari anime ini pun kita juga belajar bahwa terkadang 'menulis' adalah cara terbaik untuk mengekspresikan isi hati anda. Karena di anime ini pekerjaan boneka kenangan harus memastikan kalau setiap kata yang tertuang dalam tulisan/ketikannya harus dapat menangkap setiap emosi dan perasaan gundah/cinta/sedih/rindu/marah/syukur/terima kasih sang klien. Juga, terkadang semakin menyakitkan dan keras perasaan yang ada di hati kita, semakin sulit bagi kita untuk mengungkapkannya dengan mulut kita.

Jadi, secara penilaianku anime Violet ini bener-bener recommended banget sebagai bekal untuk diri kita. Pelajaran-pelajaran hidupnya benar-benar masoook (pak eko), hal ini karena masalah yang terdapat di anime Violet Evergarden sendiri benar-benar relate dengan kehidupan kita sehari-hari, kalau bukan kita mungkin bisa saja benar-benar relate dengan orang terdekat atau teman-teman kita. Atau mungkin hal itu hanya saja belum terjadi dan mungkin bakal terjadi belakangan, siapa yang tahu kan?

Overall sih, aku paling suka episode 6, 7, 10, dan 11. Paling favorit episode 6 karena benar-benar ngena banget di mimin hahaha. Oh iya, jangan lupa untuk menyiapkan sekotak tisu sebelum menontonnya, karena siapa tahu tiba-tiba malah nangis wkwkwk.


Grafik/Animasi : 9.5/10

Untuk grafik nggak usah ditanya lagi, ini anime grafiknya udah satu tingkat dengan anime movie. Animasinya pun bener-bener mulus, apalagi saat Violet bertarung melawan tentara-tentara musuhnya di medan perang, asli bener-bener mulus. Mimin berani menjamin kalau kalian pasti bakal betah parah sama grafik ini anime, benar-benar memanjakan mata melihat husbu dan husbando, terutama Violeto-chan UwU. Pacingnya benar-benar pas banget, gak terlalu lambat dan gak terlau cepaat. Funfact aja sih, jujur mimin tiap kali nonton Violet selalu liat udah menit berapa? why? alasannya karena nonton satu episode Violet itu bener-bener kerasa lamanya, padahal pacingnya udah pas banget tapi entah kenapa jadi serasa lama banget. Mungkin karena mimin bener menghayati banget sama cerita dan backsound-nya (ini yang paling berpengaruh kayaknya). Jadi untuk grafik dan animasi gak ada masalah sama sekali, benar-benar perfect yang notabene adalah anime series.

Berikut contoh-contoh beberapa gif grafik/animasi Violet Evergarden :
Violet Evergarden desu

Airnya asli parah banget di scene ini, bikin nagih.


Perasaan mimin sama kayak perasaan Gilbert pas lihat ini


Karakter : 9.6/10



Ini yang bikin aku bener-bener nagih dan fans berat sama Violet, character development-nya asli bikin nagih. Dari seorang yang nggak kenal apa itu perasaan, bahkan sama kata cinta, sedih, gembira dan hal berbau perasaan saja dia asing, menjadi seorang yang dapat memahami perasaan orang lain dan menuliskannya di sebuah surat yang sangat indah. Dari seorang alat/mesin pembunuh yang jadi barang bagi para jenderal buat mengisi garis depan, menjadi seseorang sangat berjasa, mulai dari mempersatukan dua negara, melepas belenggu seseorang bahkan menuliskan surat yang benar-benar indah sampai puluhan tahun mendatang, that's amazing bung. Perkembangan Violet bener-bener tersusun rapi, nggak terasa dipaksakan. Setahap demi setahap Violet mulai paham dengan perasaannya dan perasaan orang lain, sedikit demi sedikit ia mulai menyibak makna dari kata cinta, yang memiliki makna yang berbeda-beda bagi semua orang. Bahkan yang paling kusuka konflik dia yang kadang menulis surat masih berasa kayak laporan militer, itu benar-benar bikin mimin makin yakin kalau anime ini bener-bener layak buat dijadikan anime favorit.

Selain itu pemeran pendukung kayak Benedict, Iris, Erica, Cattleya benar-benar memiliki peran besar dalam cerita, terutama Erica dan Benedict. Tanpa mereka Violet mungkin hanyalah seorang gadis tanpa adanya perasaan apapun di dalam hatinya. Dan mimin paling suka karakter yang mungkin bisa dibilang sebagai mentor Violet di anime ini. Roland, si kakek tua pengantar surat yang sangat-sangat bijak. Di kala Violet tengah gundah, maka muncul sang kakek bijak ini. Kemunculan kakek ini benar-benar kutunggu, walaupun dia muncul hanya sekedar untuk mengambil surat atau mengantarkan surat yang dibuat oleh teman-temannya, perannya benar-benar membekasi di hati mimin.

Juga keajaiban dari anime Violet ini adalah karakter-karakter pengisi cerita di setiap episode. Hanya dalam waktu 24 menit (faktanya hanya 21 menit, dikurang dengan opening dan ending) anime ini sukses menggali segala hal dari karakter tersebut. Mungkin hal inilah yang membuat Violet anime 21 menit terasa 40 menit.

Suara : 9.7/10

Ini yang bikin aku sering senyum-senyum sendiri, suara atau bisa dibilang backsound-nya. Bener-bener ear-catching di telinga, bikin eargasm kalau kata blog-blog vulgar reviewer film-musik (haha). Pihak studio bener-bener tahu cara manjain penonton mereka. Mereka benar-benar meletakkan backsound secara pas di suatu momen dan mereka benar-benar pas bikin hening tanpa backsound di lain waktunya. Ditambah seiyyu Violet yang benar-benar totalitas mendalami peran Violet (paling suka saat Violet masih benar-benar belum bisa baca & bicara, di situ kerasa banget kalau si Violet ini benar-benar buta huruf). Musik yang benar-benar ear-catching inilah yang juga jadi alasan utama kenapa wajib banget bagi animelover untuk menonton anime ini.

Mimin paling suka backsound/OST Theme of Violet Evergarden, Back in Business, A Dool's Beginning, Another Sunny Day, The Birth of a Legend, To The End of Our World. 
Pada dasarnya semua backsound anime Violet Evergarden ajib-ajib dan bener-bener bikin senyam-senyum dan nangis-nangis (haha).


Jadi, secara overall inilah penilaianku terhadap Violet Evergarden.


Cerita : 9.5/10

Grafik/Animasi : 9.5/10
Karakter : 9.6/10
Suara : 9.7/10
Nilai Akhir : 9.575
MAL Score : 8.6

Intinya, anime ini sangat direkomendasi bagi kalian animelovers. Terutama bagi mereka yang suka Slice of Life dan Drama, anime ini recommended banget buat kali >.~
Akhirul kata, wassalamu'alaikum.


Arigatou :)

Comments

Post a Comment

Komen aja, saya gak gigit kok :3

Yang Lagi Rame