[Relistening] Kisah Sepeda Motorku dan Segala Keabsurdan Tulisan Ini


Assalamu'alaikum minna-san
Konbanwa~ gimana kabarnya nih? Masih sehat? Masih semangatkan? Walau harus lockdown untuk sekian lamanya, mana no mudik/pulang kampung lagi. Keep semangat dan never surrender :v

Semangkuy :3

OK, kali ini mimin pengen bahas lagu Indonesia, ya bosan aja bahas lagu Jepang mulu. Oh ya, sebelumnya mimin ingin minta maaf karena lama nggak apdet ini rubrik karena akhir-akhir ini mimin dihantam beberapa kesibukan dan paling yang paling menyita perhatian adalah persiapa UTBK yang kurang dari dua bulan lagi. Mohon doa-nya semoga mimin bisa lulus di Universitas yang mimin impikan ^<^.
Yap, lagu yang kali ini pengen mimin bahas adalah lagu tempo doeloe lagi nih CSN-ers (Baca : CiEsENERS), lagu yang berjudul Kisah Sepeda Motorku yang dibawakan oleh penyanyi legendaris Indonesia yaitu Om Iwan Fals. Kenapa jadi mimin memilih lagu? Karena kemarin dari kemarin kemarinnya mimin kehilangan dompet mimin satu-satunya, isi dari dompet banyak barang-barang berharga mulai dari uang (11k), Surat Izin Mengemudi, Kartu Tanda Penduduk, STNK, Kartu Perpus dll. Oleh sebab itu mimin pun memutuskan pengen membahas lagu tentang kehilangan barang dan akhirnya menemukan lagu ini.

Ilustrasi kebingungan mimin saat kehilangan barang :'

Tahukah kamu? (Ya nggak lah, ye kan?) Mimin udah nge-fans banget dengan lagu-lagu dari bang Iwan Fals sejak kelas 6 SD, padahal pada saat itu anak-anak sepantaran sama mimin lebih suka dengerin lagu dari Boyband ternama dar Korea Selatan Suju ataupun boyband anak muda tanah air yang sempat nge-hits yaitu CJR atau Coboy Junior, yang lagunya soal bidadari-bidadari itu. “Kau bidadari jatuh surga di hadapanku, EA!”. Dan juga malah sempet tergila-gila dengan Gangnam Style dan Caisar Dancer dari YKS (Keep Smile~ :)
Sedangkan mimin saat itu malah tergila-gila dengan lagu Piala Dunia dari zaman 1994-2014 + lagu-lagu om Iwan ini. Lagu pertama om Iwan yang mimin suka pada waktu itu kalau nggak salah lagu Tikus-Tikus Kantor. “Kisah usang tikus-tikus kantor/yang suka berenang di sungai yang kotor—”. Setelah berangsur-angsur mimin mulai mendalami lagu-lagu om Iwan walau nggak semuanya yang mimin suka (maklum masih bocah, masih nggak kenal yang namanya centah dan kejamnya dunia aowkwowokwkw). Dan sampailah mimin di lagu Kisah Sepeda Motorku.

Kisah Motorku — Iwan Fals

First Impression waktu pertama kali mendengarkan lagunya mimin merasa agak sedikit bingung maksud dari lagu itu, karena terasa berbeda dengan lagu-lagu om Iwan yang sebelumnya mimin dengarkan. Karena lagu ini pure comedy (walau menurutku sekarang terdapat komedi satir juga hahaha), jadi terasa janggal aja waktu pertama kali dengar. Ditambah juga dengan beberapa pengucapan lirik lagu yang ditelinga mimin waktu itu terasa membingungkan (bingung mau dinyanyikan kayak gimana soalnya liriknya pengucapan kayak nggak masuk ditelinga kecilku wkwkwk), walau begitu aku suka lagu itu dari pertama mendengarnya walau perlu sedikit penyesuaian telinga wkwk, walau gitu karena liriknya juga aku suka. Apalagi pas bagian penyebutan bagian-bagian yang hilang dari sepeda motor. Btw, dari lagu ini kita mendapatkan sedikit pelajaran bahwa barang yang hilang pun bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk berkarya (haha, apaan dah coba ini maksudnya wkwkwk).
Saya rasa cukup sampai sini pembahasannya, karena sebentar lagi buka puasa di sini (yang baca di luar bulan puasa maaf ya dengan pembahasan abal-abal ini (emang abal-abal dari awal wkwkwk). Buat yang belum dengar lagu ini wajib hukumnya mendengarkan lagu ini karena lagunya earcatching banget bagi kalian yang pengen merasakan bagaimana humorisnya om Iwan Fals.


Akhirul kata, Wassalamu'alaikum dan salam barang hilang.

Comments

Yang Lagi Rame