[Busaku] Review Animal Farm : Fabel Satir Yang Bikin Aku Senyam-Senyum Sendiri



Judul: Animal Farm
Penulis: George Orwell
Penerjemah: Djokolelono
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 128 Halaman
Tahun Terbit: 1930 (Aku Baca Terbitan 2021)

 

"Keledai umurnya sangat panjang. Tak ada di antara kalian yang pernah melihat keledai mati."

Assalamu'alaikum minna-san, konnichiwa. Akhirnya balik menulis review buku di blog ini lagi setelah sempat tersendat selama sebulan. Maklumlah mahasiswa tua, makin mendekati kelulusan semakin banyak yang harus diurus wkwk. Aku jadi agak pesimis apakah aku bisa membaca 100 buku tahun ini wkwk, tapi aku bakal usahain sebaik mungkin hehe. Ngomong-ngomong gimana nih kabarnya? baik kan? semoga kalian diberkahi kebaikan dan kesehatan selalu. Wokeh, mari kita bahas buku yang bikin aku senyam-senyum tiap kali membacanya, aku rasa beberapa dari kalian sudah pernah baca buku ini, terutama bagi kalian yang menyukai bahasan berbau politik dan ideologi, kurasa buku novel ini merupakan bacaan wajib bagi kalian. Walaupun buku ini terlihat membawakan ide pokok yang kelihatannya berat, sebenarnya buku ini bisa dibaca oleh kalangan manapun, alasannya utamanya karena buku ini merupakan fabel, yang mana tokohnya diperankan oleh hewan-hewan yang berperilaku seperti manusia, juga unsur politik dan ideologi yang terdapat dalam buku ini disampaikan secara tersirat. Jadi walaupun kalian nggak punya ilmu di kedua bidang tersebut, aku rasa kalian bakal enjoy-enjoy aja waktu ngebacanya. Bahkan kurasa novel ini dapat dijadikan dongeng anak untuk penghantar tidur.


I bought the animal farm book with the book that will be reviewed later


Buku ini menceritakan kisah hewan-hewan dan seorang petani bernama Tuan Jones dari Pertanian Manor yang sangat pemalas dan suka mabuk-mabukkan. Pada suatu hari si Jones ini lupa ngasih mamam hewan-hewan ternaknya hingga menimbulkan pemberontakan yang mengusir petani dari pertaniannya sendiri. Pemberontakan ini dipimpin oleh dua ekor babi bernama Napoleon dan Snowball. Para hewan ini pun berikrar untuk menghapuskan ketidaksetaraan di antara mereka dan mengubah nama pertanian menjadi Pertanian Hewan. Di mana semua yang ada di pertanian ini dikelola oleh hewan dengan tujuan mensejahterakan para hewan. Namun, lambat laun terjadi perkembangan yang sangat nggak terduga.

Jujur aku benar-benar menyangka, dengan sebuah premis yang sebenarnya biasa-biasa aja (bahkan aku kepikiran ini mirip acara kartun Back at The Barnyard), bisa menjadi sebuah kisah epic yang penuh intrik-intrik yang menggelitik. Dari awal aku membaca buku ini, aku sudah merasa tersedot ke dalam dunianya. Aku sering-sering senyum sendiri waktu membaca buku ini wkwk dan aku benar-benar menikmati kisahnya yang menurutku fresh dan enak banget dibaca buat mengisi waktu (bukunya juga 128 halaman, ya kali gak habis sekali duduk (pukul untuk diri saya sendiri yang perlu setengah bulan buat menghabiskan 1 novel pendek/novelet ini wkwk). Hal yang aku suka juga dari buku ini juga karakter-karakternya yang terasa seperti manusia banget, padahal mereka semua hewan, tapi entah kenapa ini benar-benar bisa menjadi terasa nyata banget menurutku. Bahkan sifat mereka ada yang mirip dengan teman atau orang yang kukenal. Bagian yang paling kusuka mungkin adalah ketika para hewan saling menghangatkan satu sama lain di puncak bukit sembari menatap pertanian yang kini ....

Walaupun buku ini banyak hal yang menarik, tetapi bukan berarti tanpa kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah alur cerita dan twist yang diberikan bisa dengan mudah tertebak, terutama di bagian paruh akhir buku ini. Bahkan ending dari buku ini kayak nggak memuaskanku, perasaannya tuh kayak, "lah, gini doang?".  Walau begitu aku sempat tersentak dan merinding di satu halaman menuju akhir cerita yang "lah, gini doang?". Menurutku bagian itu merupakan salah satu bagian terbaik di buku ini karena dituliskan dengan suasana agak mencekam. Sampai-sampai aku harus memastikan aku gak sendirian (karena aku ngiranya ini cerita tiba-tiba berubah jadi horor, aku paling anti sama horor wkwk).

after half a month I can devour this 128 page book lmao

Aku sangat menyarankan kalian untuk membaca buku ini, yah lumayan buat menemani kalian di waktu istirahat, senggang atau sehabis sekolah, kuliah atau kerja. Penilaian dariku untuk buku ini adalah 9 dari 10. Sekadar mengingatkan kalau ini merupakan pendapat atau opini pribadi, semua orang punya penilaian dan seleranya masing-masing, jadi siapa tahu kalau menurutku buku ini bagus, bisa saja bagi kalian biasa-biasa aja kan wkwk. Aku rasa itu saja yang bisa kutuliskan dahulu, jika ada salah kata aku mohon maaf, sampai jumpa di review selanjutnya ya, akhirul kalam wassalamu'alaikum minna-san dan salam literasi ^~^.

See you, dadah. Hampir aja kelupaan upload gif ini wkwk

Comments

  1. Animal Farm merupakan novel legendaris yang isinya sederhana namun kalau mau ditelaah ternyata banyak kritikan di dalamnya. Bisa jadi bahan diskusi yang menyenangkan itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penasaran banget sama bukunya emang, akhirnya nemu reviewnya juga, pasti seru kalau dijadikan bahan diskusi yaa

      Delete
  2. Waah jadi penasaran sama bukunya. Pasti banyak pelajaran yang bisa diambil yaa

    ReplyDelete
  3. Wah Animal Farm ini yang saya dengar salah satu novel ternama yang penuh dengan kritik sosial politik ya. Sayangnya saya belum berkesempatan menikmati novel ini nih. Terima kasih reviewnya Kak.

    ReplyDelete
  4. Wahh tinggi ya nilai nya 9 dari 10 pasti sangat menarik nihhh

    ReplyDelete
  5. Ternyata bukan buku dongeng, wkwkwk. Tapi idenya lumayan segar, ya. Dari reviewnya kelihatan kalau eksekusinya cukup bagus.

    ReplyDelete
  6. Pengen baca buku ini tapi ketunda terus sampai beberapa tahun wkwkwk kayanya isinya bagus juga ya, jujur dulu saya ngiranya ini buku fabel atau kisah tentang kehidupan di pertanian

    ReplyDelete
  7. wah ternyata buku ini adalah novel ya.. sudah lama sebenernya ga baca novel, mungkin saat nya kembali nge-list buku yang ingin dibaca :D

    ReplyDelete
  8. Animal Farm adalah seri novel legendaris yang isinya sederhana tapi kalau mau diulas ternyata banyak kritikan di dalamnya. dari review di artikel ini menggambarkan buku ini cukup menarik untuk dikoleksi

    ReplyDelete
  9. Sekitar dua atau tiga bulan lalu juga nyoba nelaah novel ini. Ada masalah politik, media, kemanusiaan dan g nyangka juga ada hubungannya sama perilaku keseharian manusia. Hahaha.. aku suka sebel sama si napoleon ih.. 🤣

    ReplyDelete

Post a Comment

Komen aja, saya gak gigit kok :3

Yang Lagi Rame