[Busaku] Review Sesunyi Cahaya

Judul: Sesunyi Cahaya
Penulis: Adi K. / Adimodel
Penerjemah: -
Penerbit: Grasindo
Tebal: 192 Halaman
Tahun Terbit: 2019
ISBN : 9786020520902


untuk
cahayaku
bapakku
sedjatiku

 

Assalamu'alaikum minna-san, konnichiwa! Welcome back to my blog. Kali ini aku pengen ngebahas buku dari Bang Adi K. lagi setelah sebelumnya kita udah bahas buku dari beliau (bisa dibaca di sini). Sesunyi Cahaya, sebuah buku puisi yang dari kali pertama aku membaca judulnya udah ngerasa kalau buku ini bakal sedikit lebih kelam. lebih serius atau mungkin lebih religius. Dan yap, isinya sesuai dengan dugaanku. Waktu itu ada satu buku yang disediakan terbuka agar pengunjung bisa mengetahui isi bukunya. Setelah aku membaca beberapa halamannya, tanpa ba-bi-bu langsung kubawa ke kasir, alasannya karena buku ini isinya puisi dalam bahasa Indonesia wkwk.

Lagi-lagi apa? Yonagi lagi wkwk, next review Mitsuha deh jadi bintang utamanya

Buku terdiri dari 192 halaman, sampul hard cover, dengan desain didominasi warna hitam dan putih sampai ke dalam-dalamnya. Setiap satu judul puisi di buku ini meamakan 2 halaman, halaman kiri untuk judul puisi dan halaman kanan untuk isi puisinya. Namun, ada juga beberapa puisi yang berada di halaman sebelah kiri yang mana halaman itu akan berwarna hitam dengan tambahan ilustrasi unik. Ilustrasi-ilustrasi ini menjadi nilai lebih untuk buku ini. Buku ini juga kebanyakan di isi dengan puisi yang bergenre religius (ini menurut pendapatku, aku memaknainya begitu sih, jika kalian ada pendapat lain kuy kita diskusiin di kolom komentar). Puisi penyesalan, puisi pertaubatan, puisi hubungan antara hamba dengan Tuhan dan puisi sindiran banyak ditemukan dalam buku ini, salah satunya mungkin adalah puisi berjudul "bertemu bidadari" berikut ini,

bertemu bidadari

mereka selalu
ingin bertemu
bidadari-bidadari
tetapi tidak pernah
ibu mereka.

 

Buku ini aku rekomendasikan banget buat kalian bagi yang suka membaca puisi bertemakan religius, jujur saja ini merupakan buku yang unik banget untuk buku karya Adi K., karena biasanya setahuku Adi K. merupakan penulis puisi-puisi romansa (dan puisinya manis-manis dan gaya penulisannya yang sederhana aku suka) atau sebenarnya dia juga menulis dan menerbitkan karya lain di luar genre dia biasanya tapi aku belum mengetahui dan membacanya. Ketika membaca puisi-puisi di buku, aku merasa bahwa setiap penulis memiliki sisi lain dari diri mereka yang ingin mereka ungkap, nggak melulu hal yang sering mereka ungkapkan (ngetik apaan sih wkwk). Puisi di buku ini mungkin nampak tidak sesederhana biasanya, nampak agak berat kalau dilihat. Namun, sebenarnya nggak juga dan masih sangat bisa untuk dinikmati dan dilahap (gas beli bukunyaeuy). Aku rasa cukup sampai di sini saja dahulu review ini, haah akhirnya setelah berbulan-bulan nggak ketulis akhirnya ketulis juga. Oh iya, perkembangan bacaanku saat ini sudah 25 buku dan 2023 tinggal kurang lebih satu bulan wkwk, aku nggak tahu bisa membaca seratus buku atau tidak, apalagi sekarang udah semester akhir, asli sekarang jadi agak money oriented wkwk, tapi yah wajar karena kalau gak ada uang sulit untuk aku mencapai impian-impianku, doa kan saja yaaa hehehe. Akhirul kata, wassalamu'alaikum minna-san dan salam literasi, eh btw kelupaan beberapa puisi lainnya yang aku sukai di buku ini antara lain "padahal", "diam-diam", "tepuk tangan", "yang kulihat", "sejauh apapun" dan " lesatnya hidup". See you next time minna-san~

dan jauh
sebelum Kita mulai
Kau sudah merancang
sebuah air mata
baru, dan Kita
yang lain.

- Adi K.

 

bai bai

Comments

Yang Lagi Rame