Kisah Nabi Musa Meminta Ditunjukkan Keadilan



Assalamu'alaikum minna~
Apa kabar? Kuharap baik-baik saja
Kali ini mimin ingin berbagi kisah tentang Nabi Musa yang meminta untuk diperlihatkan bentuk keadilan Allah SWT. Gimana kisahnya? Penasaran? Kuy langsung aja kita lanjut dan simak kisahnya.


Ketika Nabi Musa tengah bermunajat di bukit Thursina, ia berdoa, “Ya Allah..., Engkau Yang Maha Adil, tunjukkanlah keadilan-Mu kepadaku.”

Allah pun menjawab, “Hai Musa, jika Aku menampakkan keadilan Ku padamu, engkau tidak akan sabar dan tergesa-gesa menyalahkan Ku.”

Lalu Nabi Musa menjawab, “dengan taufik-Mu, aku akan sabar menerima dan menyaksikan keadilan-Mu.”

Allah SWT berfirman, “pergilah engkau ke sebuah mata air, bersembunyilah di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi.”

Ilustrasi

Nabi Musa pun pergi ke mata air yang di maksud. Tak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda, lalu turun untuk meminum air. Saat itu penunggang kuda sedang membawa sekantong uang. Dengan tergesa-gesa, ia pergi sehingga lupa membawa kantong uangnya. Tak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air di mata air itu. Ia melihat kantong uang tersebut dan membawanya pergi. Setelah anak itu pergi, datanglah seorang kakek buta. Si kakek buta mengambil air untuk berwudhu dan beribadah pada saat itu. Selesai beribadah datanglah penunggang kuda tadi yang bermaksud mengambil kantong uangnya yang tertinggal. Namun ia hanya menemukan si kakek buta yang sedang berdiri mau beranjak pergi.

“Wahai kakek tua, kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang kan?” bentak si penunggang kuda.

Kagetlah si kakek, lalu berkata, “Bagaimana saya bisa mengambil kantongmu, sementara saya ini buta?”

“Jangan berdusta kamu!” bentak si penunggang kuda. Setelah bersitegang, kakek itu pun dibunuh olehnya. Kemudian ia menggeledah baju si kakek, namun tidak menemukan apa-apa.

Saat melihat kejadian tersebut Nabi Musa protes kepada Allah, “Ya Allah..., hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini. Namun, hamba yakin Engkau Yang Maha Adil. Mengapa ini bisa terjadi Ya Allah?”

Lalu Allah pun mengutus malaikat Jibril untuk menjelaskan, “Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal-hal gaib yang engkau tidak ketahui. Anak kecil itu sebenarnya mengambil haknya sendiri. Dahulu ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda. Akan tetapi, jerih payahnya tidak dibayarkan oleh si penunggang kuda tersebut. Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil oleh anak itu. Sementara kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu sebelum ia mengalami kebutaan.”


Mimin harap, kalian bisa mengambil hikmah dari kisah ini. Mohon maaf bilamana terdapat kesalahan kata, akhirul kata wassalamu'alaikum.

Comments

Yang Lagi Rame