Ruang Belajar (Radio Anak Muda) : OSIS Game


Assalamu'alaikum minna-san~ konnichiwa~ Gimana nih kabarnya? baik? semoga kalian sehat dan baik selalu. Wokeh kawan-kawan, kali ini aku pengen bahas event Radio Anak Muda Ruang Belajar seminggu yang lalu yang membahas soal OSIS offline maupun OSIS online. Seperti yang kita sendirilah, akibat adanya pandemi COViD-19 memaksa kegiatan pembelajaran di onlinekan. Begitu juga dengan kegiatan organisasi dan ekskul-ekskulnya. Bahkan organisasi PMR yang ada di sekolahku hampir satu tahun tidak bisa berkegiatan maupun latihan, sebelum akhirnya melaksanakan latihan secara online via zoom/gmeet yang menurutku gokil kali lah wkwk, kenapa demikian? karena ya yang namanya PMR pasti nggak jauh dari yang namanya angkat pasien, lalu pertolongan pertama dan banyak lagi. Nah kalau online kan semua kegiatan latihan itu susah, aku juga sempet nanyain ke adik-adik tingkatku di PMR dahulu gimana proses kegiatan latihannya, eh ternyata oh ternyata cuman dikasih materi-materi aja. Di situ aku merasa sedikit sedih sih, apalagi kalau nanti sekolah sudah di buka kembali. Apakah dengan belajar materi (teori) doang tanpa adanya praktik langsung bisa membuat mereka sanggup mengangkat pasien yang pingsan saat upacara? entahlah tiada yang tahu bukan wkwkwk. Kurasa, karena COViD-19 kita memasuki lost generation atau generasi yang hilang. Bukan hanya dari segi kesehatan dan ekonomi kita dihantam. Namun, juga dari segi pendidikan yang membuat adik-adik kita bahkan aku dan teman-teman yang kuliah (apalagi aku saat ini kuliah jurusan Teknik Sipil yang bisa dibilang ditekankan untuk praktek di lapangan) kehilangan mungkin 50-70% ilmu yang seharusnya bisa kami dipahami saat belajar offline. Aku berharap, dengan kembali dibukanya sekolah tatap muka dan kuliah tatap muka (di beberapa daerah sudah mulai menerapkan) kita bisa memperbaiki pendidikan dari generasi yang hilang ini. Bangkit!

Bagi kalian yang penasaran gimana podcast-podcast lainnya, bisa langsung aja ke TKP

Ok, kita lanjut ya pembahasannya. Seperti yang kalian lihat di awal tadi, thumbnail untuk catatan kali ini meniru gaya poster dari serial Netflix yang akhir-akhir rame banget dibahas di berbagai platform media sosial dan sejenisnya, entah itu di Facebook lah, di Instagram lah, di Twitter lah, di web-web berita lah, bahkan saking populernya ini serial sampai-sampai berbondong-bondong itu channel-channel youtube ringkasan film di Youtube ngasih spoiler alur cerita dan easter egg (bener gak sih nulisnya gini? kalau salah mohon dibenerin di kolom komentar ya gaes). Sumpah, gegara banyak banget yang bahas ini serial netflix, bahkan sampai di dunia nyata pun pada bahas gituan baik dari game-gamenya yang nostalgia masa-masa muda sampai ada beberapa artis indo atau orang indo yang mirip sama pemeran-pemeran di serial ini, akhirnya aku pun memutuskan untuk menonton serial ini, tapi dari ringkasan film di Youtube wkwkwkwkwk (gak ada waktu buat nonton film, malam tadi aja bisa nonton film, itu pun dari jam 12 malam sampai jam 4 malam karena yang di tonton bukan film kaleng-kaleng, yaitu film TENET yang alurnya bikin otak berasap). Eh, aku lupa ngasih tahu nama serialnya, wkwkwk maklum tadi lagi mode julid jadi kelupaan wkwkwk. Jadi nama serialnya adalah Squid Game, kalau kalian belum tahu atau pernah samar-samar dengar judul ini, dahlah aku kasih langsung ini poster serialnya.

Kukira cupu, ternyata suhu

Gimana sinopsis dari film ini aku ambil singkatnya aja ye, biar gak kepanjangan juga biar aku bisa cepet bahas apa yang pengen aku bahas dari event Ruang Belajar kali ini. Jadi Squid Game ini menceritakan sekumpulan orang yang dikumpulkan untuk memperebutkan uang yang nilainya miliaran lah dengan memenangkan permainan-permainan yang sudah ditentukan. Permainannya ini bukan kaya permainan acara Benteng Takeshi yang pernah tayang di salah satu stasiun tv swasta, melainkan permainan anak-anak, gokil gak tuh? main permainan bocah kalau menang dapat duit, aku pun mau wkwkwk. Tapi yang bikin serial ini menarik adalah karena ada genre battle royale-nya. Jadi yang menang berhak untuk lanjut ke permainan selanjutnya, sedangkan yang kalah langsung dor is dead!. Aku rasa sampai sini kalian udah paham lah, ya kan wkwk. Nah karena serial ini rame banget diperbincangkan di mana-mana, jadi berseliweran lah meme tentang Squid Game ini. Eh, bentar-bentar, apa aku harus bikin catatan tentang meme ini di blog ini? hmmm kalau kalian tertarik tulis dikomentar ya, bisalah kupertimbangkan (halah, review anime aja banyak yang nunggak elu malah pengen nambah tugas lagi, Syahid oh Syahid, emang kebiasaan nunggak).

Aku curiga sama babeh ojol ini, apa jangan-jangan beliau ......... (eit nanti spoiler)

Nah, karena Squid Game ini ngebahas soal permainan anak-anak, aku kepikiran aja untuk menggabungkan tema dari Squid Game ini dengan tema dari Ruang Belajar (Radio Anak Muda : OSIS Offline atau OSIS Online). Dan hasilnya, jreng-jreng. Jadilah tema dimana aku bakal ngebahas permainan apa aja yang biasanya dibikin oleh OSIS saat ada class meeting atau lomba 17-an. Kalau OSIS Offline kalian tahu sendirilah apa aja yang biasa mereka buat kalau ada acara class meeting atau 17-an. Lombanya paling ya futsal, lalu tarik tambang, cerdas cermat, catur, makan kerupuk, voli dan masih banyak lagi lah, yang pasti melibatkan kegiatan fisik/otak secara langsung dan tatap muka. Nah, yang jadi masalah adalah gimana kalau sekolahnya online? apakah lomba kayak futsal dan kawan-kawannya tadi masih bisa dilakukan tanpa harus melanggar protokol kesehatan? ini yang aku bakal bahas. Permainan apa aja yang bisa dibuat oleh OSIS saat sekolah online kayak gini.




1. Tarik Tambang Online

Sumpah ini absurd banget dah

Paling pertama dan paling absurd adalah tarik tambang online, lomba ini entah darimana (yang pasti dari siswa, sebenarnya ada banyak beritanya tapi karena aku udah terlanjur malas ya udah lah ya) berhasil menarik perhatian khalayak perinternetan. Pasalnya, orang sekreatif apalah sampai kepikiran lomba yang tidak cuman mengandalkan akun-akun alter penduduk kelas, juga mengandalkan followers-followers Instagram sampai-sampai temen-temen orang tua juga, ini pengalaman dari adikku sendiri loh wkwkwk. Tapi, bisa kubilang ini lomba bener-bener out of the box dan layak di posisi pertama lah.

2. Catur Online

Yang mau mabar sama aku bisa aja komen di bawah, mari kita adu mekanik wkwk

Kedua, adalah catur online. Permainan ini juga kemarin juga sempat rame karena kisah melegenda dari Dewa Kipas yang berhasil mengalahkan streamer catur Twitch yang aku lupa namanya, sampai-sampai dia diundang ke podkes Deddy Corbuzier dan bertanding melawan Grandmaster catur Indonesia, Irene untuk memperebutkan hadiah jutaan rupiah. Dan aku rasa ini worth it banget lah kalau dijadikan permainan dalam class meeting online atau lomba 17-an online, yang pastinya harus disiarkan secara live sih.

3. E-sport (Mobile Legend, PUBG and friend)

Game yang membuat orang lupa diri dan emosian

Yang ini skip aja ye, udah pastilah orang udah banyak juga kan wkwkwkwk. Dah skip skip langsung ke permainan selanjutnya

4. Cerdas Cermat Online

Sumber by Kemenkeu RI

Di sekolah offline ini mungkin sering kita jumpai juga, permainan adu otak anak pintar di kelas dengan anak pintar kelas lainnya. Nah, permainan ini nggak bakal terganggu walaupun harus sekolah online. Karena bisa dilaksanakan dengan cara masuk ke dalam Zoom atau Google Meet atau mungkin juga Discord. Open cam lalu mungkin bisa ditambahkan pengawas supaya nggak ada yang curang. Atau bisa saja juga menggunakan web bernama Quizziz untuk mengadakan lomba permainan ini.

5. Lainnya

Kenapa aku tulis lainnya? karena bakal banyak banget kalau aku tulis dan kujabarkan semuanya di sini. So, lomba yang pas lainnya untuk dilaksanakn OSIS Online adalah kayak lomba cipta puisi ataupun baca puisi, lomba cerpen, lomba poster dan desain grafis, lomba menggambar, lomba bikin video (tema bebas, tergantung kalian) dan masih banyak lagi. Tapi satu yang kadang tidak kusukai dalam sistem penilaiannya. WHYYYYY sistem penilaiannya harus berdasarkan like, jujur ae nih, kalau sistem penilaiannya voting munkin masih ok lah (itu pun cuman bisa satu kali kalau bisa), sedangkan sistem like di media sosial seperti instagram entah kenapa terasa tidak adil bagi mereka yang followers-nya sedikit atau mungkin nolep wkwk. Padahal alangkah lebih baiknya dinilai langsung oleh orang berpengalaman (ditunjuk sebagai juri). Dah kurasa itu aja, sebenarnya masih banyak lagi seperti panjat pinang online via Discord atau lomba cepet-cepetan mengetik. Tapi ya sudahlah ya kan~ aku juga udah mulai capek bahasnya karena catatan kali ini kayaknya lebih panjang dari biasanya wkwkwk.

Aku mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan dan menyakiti hati, semoga kita sehat selalu dan akhirul kata wassalamu'alaikum dan salam jaya, jaya, jaya!



Comments

  1. Entah kenapa di catatan kali ini aku kebanyakan ngetik "wkwk" :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Komen aja, saya gak gigit kok :3

Yang Lagi Rame