Review Tower of God : Sebuah Anime Yang Dibuat Setengah-Setengah



Assalamu'akum minna-san~
Konichiwa~~~~~
Gimana kabarnya? baikkan? ya harus baik dong :3
OK, kali ini mimin pengen review satu anime yang mungkin udah banyak dinanti-nanti oleh para animelovers terutama pembaca manhwa/webtoon mereka. Yaps, Tower of God. Saya sebagai penggemar Tower of God sejak manhwa-nya diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Line Webtoon (sebenarnya nggak juga, waktu itu mimin baca pas ToG udah sampe chapter 100-an, tapi anggap aja ye udah suka dari awal wkwkwk) benar-benar eksaited banget. Dalam pikiran, "bakal sekeren apa ya animenya? apa Hwaryun nanti bakal tambah kawaii di animenya? Endorsi juga? Apa Shibisu tetap lawak?" dan banyak pertanyaan mimin waktu itu, tanpa menyadari kalau trailernya saja sudah mengandung spoiler dikit buat diulas wkwkwk.

Ah, sebagai peringatan. Review ini mungkin bakal menyematkan sedikit spoiler. Jadi, bagi kalian yang pengen nonton anime tapi nggak kebal dengan spoiler (walau hanya sedikit) mungkin bisa langsung menuju paling bawah, karena di situ udah terangkum semua penilaianku dan kalian bisa mengira-ngira sendiri apakah animenya cocok buat kalian atau nggak.

Dan juga, review ini hanya menyangkut yang ada di anime. Kalaupun ada menyangkut di manhwa/webtoon-nya, mungkin hanya sekadar membahas perbedaan yang ada di anime dan manhwa (mulai seterusnya mimin bakal tulis manhwa aja ya, soalnya lebih luwes dan enak ae). Jadi, harap jangan terlalu barbar/kepanasan kalau mimin ungkapin apa saja yang jadi kekurangan anime ini, ok?
Berikut, info-info anime ini dari MAL.

Pic by MAL


Tayang : 02 April 2020 - 25 Juni 2020
Anime Musim : Spring 2020
Episode : 13
Jam Tayang : Kamis, 00.30 (JST)
Producers : Sega, Rialto Entertainment, Sola Entertainment, Naver Webtoon
Studio : Telecom Animation
Genre : Action, Adventure, Mystery, Drama, Fantasy
Rating : PG -13


Ok, singkat cerita. Mengisahkan seorang anak bernama Bam (Yoru) yang terjebak di dalam sebuah gua bersama dengan teman perempuannya, Rachel. Suatu Rachel tiba-tiba menghilang pergi karena panggilan Sang Menara dan pada saat bersamaan Bam ternyata membuka pintu dia sendiri untuk masuk ke menara tersebut. Di dalam menara peserta yang 'diundang' sang menara diberi nama reguler, sedangkan untuk kasus Bam mereka menyebutnya sebagai irreguler yang diyakini akan membawa perubahan besar di dalam menara.

Gimana? mungkin ide tentang menaiki menara kurasa bukan hal antimainstream lagi, amat banyak anime yang mengusung tema seperti ini, contohnya saja Sword Art Online. But, Tower of God berbeda, apa yang menjadi perbedaannya tersebut? Silahkan anda baca manhwa-nya sendiri (haha). Season 1 membosankan? Sabar saja karena season 1 hanyalah prolog menuju inti dari cerita ToG sesungguhnya (lah wong cuman dua lantai doang yang dikisahkan di sini).


Cerita : 7.8/10

Ok, membahas dari segi cerita dan hanya melihat dari animenya doang, ini anime mungkin cocok buat animelovers yang masih awam atau baru-baru nonton. Cerita di anime dibuat seringan mungkin dan beberapa hal yang tidak dijelaskan di manhwa pun ada beberapa, seperti kilas balik masa lalu Khun AA dengan Khun Maria juga penjelasan tentang reguler & irreguler yang lebih jelas perbedaannya yang kalau di manhwa mimin sempat bingung apa sih perbedaanya (apa itu irreguler? apa sejenis makanan?).

Mungkin bagi penikmat manhwa banyak yang protes karena beberapa adegan yang ada di skip bahkan dirombak total, sebagai contoh adalah adegan minta tanda tangan Endorsi yang di manhwa-nya cuman Bam dan Endorsi berduaan dengan teknik sogok yang luar bisa aneh. Sedangkan untuk anime di sini ada sosok Hatz. Sebenarnya scene itu bagus saja karena terlihat lebih segar juga sebagai menarik para pembaca manhwa yang mungkin beberapa ada yang gak mau menonton animenya setelah melihat episode satu (yang menurutku kacau parah) atau karena sudah tahu ceritanya dari manhwa dan takut kalau nonton animenya malah gak berasa samsek. Sebenarnya nggak juga, walaupun udah tahu jalan akhir ceritanya dari manhwa, mimin lumayan menikmati ceritanya (terutama dengan adanya sosok Rak yang kelakuannya mengocok perut) jadi bagi kalian yang membaca review ini tapi belum nonton animenya, coba saja untuk menontonnya, tapi jangan lupa untuk menurunkan ekspetasi anda.

Mungkin yang jadi minus dari cerita anime ini kurang intensnya sensasi 'gelap' dalam anime ini. Untuk arc perebutan mahkota mungkin mimin masih bisa menerimanya karena di sini Khun AA  lumayan kelihatan brengseknya. Namun, untuk arc tangkap-sembunyi di sini mimin agak kecewa karena pacingnya yang terkesan memaksa dan terlalu cepat, padahal mimin benar-benar tertarik untuk melanjutkan ToG karena arc ini yang lumayan keren (karena unsur pengkhianatan dan plot twist-nya) dan di anime gagal menjawab ekspetasi mimin yang sudah banyak banget mimin turunkan demi menikmati anime ini.

Untuk episode terbaik mungkin episode 12 dan 13 adalah episode terbaik dari seri ini. Apalagi episode 13, kebangsatan tokoh Ibab (nama disamarkan) benar-benar intens parah, benar-benar melampaui yang ada di manhwa-nya, ah shit asli tambah kesel aing

Hehe


Grafik/Animasi/Art : 7.4/10

Nah, sampai juga kebagian yang bikin mimin mau nilai gimana. Mimin mau nilai lebih buruk dari ini tapi terhalang narasi pembela dari pembaca manhwa, "manhwa-nya kan art style-nya buruk bang, jadi wajar aja animenya juga ngikutan gitu". OK, untuk art-nya bolehlah mungkin mengikuti manhwa-nya sebagai alasan kenapa anime ini jadi burik banget. Namun, yang mungkin jadi permasalahan paling parah menurutku adalah animasinya. Waktu pertama kali mimin nonton episode satunya dan asli rasa pengen menghujat benar-benar full stonk. Patah-patah anjir! Padahal mimin udah ekspek parah saat melihat Bam sama Rachel kejar-kejaran yang menurut mimin udah good parah, namun adegan setelahnya. Animasi benar-benar down seketika dan puncak penurunan itu adalah adegan kemunculan Yuri yang menginjak kepala Bam, adegan itu asli animasinya buruk banget. Bukan hanya itu, penggambaran Evan benar-benar nyakitin mata, serasa digambar dengan aplikasi Paint Windows 7. Namun, setelah itu animasi dan grafiknya mulai naik lagi sampai episode 1 habis.
Adegan ini anjir banget asli ....

OK, puas mimin nge-roast bobroknya episode, saatnya mimin bahas positifnya yang membuat mimin juga sempat bingung apakah mungkin mimin ngasih nilai 7.6 ke atas. Entah mungkin karena banyak mendapat kritikan di episode sebelumnya atau mungkin emang episode satu sengaja dibikin bobrok atau karena mungkin kurangnya waktu pengerjaan, episode 2 dan seterusnya grafik animasi menanjak naik, mimin paling suka ketika mereka menggunakan chibi art untuk beberapa adegan seperti adegan Rak ngamuk karena dibilang Buaya, Rak ketawa melihat kelakuakn Yoru yang udik banget sama langit dan Rak ngamuk karena petunjuk yang diberikan Hansung Yu terlalu sedikit (Rak semua wkwkwk padahal ada adegan lain, tapi entah kenapa sosok Rak di anime lebih unyuable). Walau dibeberapa adegan animasi nampak menurun kualitasnya dan pacingnya kurang pas, namun perkembangannya terus meningkat di setiap episodenya. Sebagai contoh mungkin saat kilas balik Aanak Zahard yang menurun mimin bagus banget adaptasinya juga episode 12 dan 13 yang keren parah, ditambah di episode 13 kemunculan JVG yang bikin mimin ekspek tinggi kalau dalam 1-2 tahun ke depan ToG bakal dapat adaptasi season 2-nya dengan grafik yang keren parah pastinya (nanti battle intens antara Khun Ran vs Aanak Zahard vs Paracule gak kerasa dong wkwkwk). Jadi, overall mimin rasa untuk grafik animasi nggak ada masalah berarti, hanya cukup adaptasi mata saja (karena ini gak seburuk Nanatsu no Taizai season 3 kok), pengecualian episode 1 yang menurut mimin bikin sakit hati wkwk.

Mimin asli nggak nyangka pihak studio bakal bikin adegan kayak gini


Karakter : 8.0/10
Kelakuan ini orang makin lawak wkwk

OK, membahas karakter. Di sini untuk desain karakter gak bakal mimin komentari karena rerata nggak terlalu banyak perubahan berarti (mungkin bandana Khun AA disengaja dibikin gitu untuk menutupi info tentang sepuluh keluarga buat season 2 nanti lebih dibahas). Di sini mimin ingin membahas bagaimana hubungan antar karakter dan backstory beberapa karakter. Menurut mimin pihak studio/sutradara/penulis naskah ini lumayan baik dalam mengelola hal ini, mulai dari kilas balik masa lalu Khun, kilas balik masa lalu Aanak, juga pertengkaran layaknya kucing dan anjing Khun dan Hatz yang di manhwa-nya sendiri kurang disorot di season 1 (tetiba pas season 2 udah dijelasin aja kalau Khun AA sama Hatz itu sering selisih pendapat), lalu lawaknya karakter Shibisu dan Rak yang lumayan mencairkan suasana dan nggak bikin boring-boring banget, sisi manis dari Aanak Zahard yang terkesan kayak nggak bersahabat, kampretnya tokoh Parasol Paracule dengan revolusi tai anj*ngnya, Hwaryun dengan sisi misteriusnya. Chara development Hoh yang kurasa lumayan mantap dan menutupi kekurangan di arc tangkap-sembunyi dari segi keintenans cerita dan pacing-nya, juga pengisahan alasan Serena menghilang dan nggak muncul lagi di manhwa dijelaskan di sini yang menurutku bikin baper karena dia cocok dengan Shibisu :( . Dan paling puncak yang bikin aku ngasih nilai 8.0 karena hubungan Bam dan Rachel dengan ambisi besarnya yang kurasa benar-benar berimpact besar melebihi manhwa-nya. Untuk sisanya, aku cinta Rak hahahahahahhahahahahahahahaha.
....
No no, yang paling kucinta dari semua karakter ToG si Hwaryun haha


Suara : 8.2/10

YEAAAAYY! Akhirnya sampai di bagian ini. Bagian yang paling kusuka dari Tower of God yaitu sound/suara, baik itu backsound ataupun seiyyu-nya yang kurasa mantep banget. Seiyyu-nya sukses mengisi suara yang dari dulu mungkin hanya bisa dikhayal-khayal oleh manhwa reader. Ada beberapa karakter yang menurutku ngena banget seiyyunya, antara lain Rak, Hansung Yu,Yuri Ha Zahard, Hwaryun (Karen) dan Aanak Zahard.

Save her smile >.<


Yang paling kusuka juga adalah backsound-nya yang kurasa mantap parah. Backsound-nya yang terkesan spiritualistik, magis, tragis dan action membuatku eargasme parah haha, walau terkadang diulang-ulang dan overused hingga bikin aku eneg juga, namun itu hal wajar dalam sebuah anime. Dan penggunaan backsound paling dabest ada di episode 13, backsound-nya benar-benar mengena banget, keren parah dan asli episode ini merupakan terbaik menurutku untuk anime ini dari segi sound. Benar-benar meng-up episode tersebut, kalau penilaianku untuk satu episode ini adalah 9.0/10 dari seluruh aspek.

Lalu untuk lagu opening dan ending yang keren banget, sebenarnya aku lebih pair mending untuk opening dan ending tetap memakai bahasa Korea, namun sepertinya animenya sendiri pun  terbagi tiga versi, dub Jepang, dub Korea dan dub Inggris, jadi woles ajalah. Untuk opening-nya sebenarnya unik karena visualnya yang diselingi layar hitam + nama-nama yang bertanggung jawab atas anime ini yang jadi bikin keren namun kurang mantap lama-kelamaan. Untuk lagu ending-nya asli keren parah, visualnya yang menampilkan Rachel dari awal sampai akhir lumayan bagus buat yang gak baca manhwa-nya dan cuman menonton animenya. Rachel serasa waifuable banget haha.

Jadi, secara overall inilah penilaianku terhadap Tower of God.

Cerita : 7.8/10
Grafik/Animasi : 7.4/10
Karakter : 8.0/10
Suara : 8.2/10
Nilai Akhir : 7.8/10
MAL Score : .7.8




Jadi buat kalian yang belum menonton anime entah ragu karena art, grafik dan animasi yang katanya 'burik' kusarankan untuk tonton saja. Dan turunkan ekspektasi tinggi anda sebelum menonton dan kosongkan pikiran anda selayaknya gelas kosong. Kalau terdapat salah kata mimin minta maaf dan review di atas murni opini dan penilaian mimin terhadap anime ini selaku ToGLovers. Akhirul kata, assalamu'alaikum.
Dan salam shinsu :3

Babai, sampai jumpa lagi

Comments

  1. Replies
    1. Waduh kurang tahu bang, kemarin kalau gak salah ada sih diumumkan bakal lanjut season 2, katanya.

      Delete
  2. Keren bang website nya

    ReplyDelete

Post a Comment

Komen aja, saya gak gigit kok :3

Yang Lagi Rame